BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Karbohidrat
merupakan nama satu golongan zat yang mengandung unsur karbon (c), hidrogen (H)
dan Oksigen (O) dengan rumus empiris
Cn(H2O) n- atau hidrat dari
karbon. Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6 dapat ditulis dengan rumus molekul
C6(H2O)6. Jenis karbohidrat tertentu seperti khitin yang terdapat pada insekta
selain mengandung unsur-unsur tersebut juga mengandung unsur nitrogen (N).
Secara kimia, karbohidrat didepenisikan sebagai suatu”poli hidroksialdehida” atau
” polihidroksi keton” atau polimer kedua golongan senyawa tersebut.
Bahan makanan
nabati yang merupakan sumber karbohidrat diantaranya yaitu beras,jagung,
legume, gandum, tanaman gramminac, ubi jalar, kentang, ubi manis, ketela pohon
dan talas. Jenis karbohidrat yang memberikan rasa manis ditemukan dalam
buah-buahan, tebu, kelapa, dan pohon enau. Karbohidrat untuk bahan sandang
dapat diproleh dari kapas, rami, dan yute. Juga tumbuh-tumbuhan laut dapat
merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai bentuk dan sifat yang khas.
Karbohidrat
dikelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.
a.
Monosakarida
Monosakarida
adalah gula sederhana yang tidak dapat diuraikan / dihidrolisis menjadi senyawa
yang lebih sederhana dengan mempunyai semua sifat karbohidrat. Monosakarida
digolongkan menurut jumlah atom karbon yang ada dan gugus fungsi karbonilya
yaitu aldehid (aldosa) dan keton (ketosa).
b.
Oligosakarida
Oligosakarida
merupakan sakarida yang molekulya terdiri dari beberapa monosakarida,
oligosakarida mengandung paling sedikit 2 sampai 10 satuan monosakarida yang saling berkaitan. Penamaan
oligosakarida, trisakarida dan seterusnya. Satuan monosakarida yang bergabung
dalam oligosakarida dapat terdiri dari jenis yang sama atau berbeda.
c.
Polisakarida
Jenis
monosakarida yang lain yaitu polisakarida. Senyawa ini mempunyai rantai yang
panjang dengan setruktur luus dan bercabang. Polisakarida yang dibentuk oleh
satu jenis monosakarida disebut “ homopolisakarida “, sedangkan polisakarida
yang dibentuk oleh dua atau lebih jenis monosakarida disebut “
heteropolisakarida “. Polisakarida biasanya tidak mempunyai rasa, tidak larut
dalam air dan berbobot molekul tinggi.
1.2
Tujuan percobaan
Percobaan
ini bertujuan untuk mengindentifikasi jenis-jenis karbohidrat yang terdapat
dalam tanaman dan buah-buahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον,
sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada
hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur).Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida
atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini
bila dihidrolisis.[2]Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.[3] Namun demikian,
terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula
bercabang-cabang, disebutpolisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain
monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida(rangkaian beberapa
monosakarida).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Bahan dan alat
3.1.1.
Bahan
Bahan segar:
Ø
Glukosa
Ø
Fruktosa
Ø
Sukrosa
Ø
Maltosa
Ø
Madu
lebah
Ø
Tepung
meizena
Ø
Tepung
beras
Ø
Tepung
terigu
Ø
Amilum
Bahan kimia:
Ø
H2so4
Ø
CuSO4
Ø
Larutan
fehling
Ø
Larutan
benedict
3.1.2.
Alat-alat praktikum
Ø
Tabung
reaksi
Ø
Corong
0,5 cm
Ø
Penjepit
tabung reaksi
Ø
Rak
tabung reaksi
Ø
Gelas
ukur 50 ml
Ø
Gelas
ukur 25 ml
Ø
Pipet
ukur 10 ml pake pengisap
Ø
Pipet
ukur 5 ml pake pengisap
Ø
Gelas
piala 50 ml
Ø
Erlenmeyer
50 ml
Ø
Spatel
Ø
Penangas
air
Ø
Kompor
listrik
Ø
Timbangan
analitik
Ø
Pipet
tetes
Ø
Sikat
tabung reaksi
Ø
Botol
semprot
Ø
Bantang
pengaduk kaca
Ø
Spatula
Ø
Lumpang
3.2.
Prosedur kerja
3.2.1.
Indetifikasi umum karbohidrat
3.2.1.1.
Uji molisch
·
Memasukan
3 ml larutan sampel dan 2 tetes pereaksi
molisch kedalam tabung reaksi.
·
Menamahkan
3 ml asam sulfat pekat perlahan-lahan melalui tabung
·
Jika
sampel mengandung karbohidrat, maka terbentuk cincin berwarna merah pada
permukaan lapisan bawah. Warna merah akan segera berubah berubah dan larutan
menjadi berwarna ungu tua. Setelah didiamkan selama 2 menit, encerkan campuran
tersebut dengan 5 ml air. Jika di dalam cuplikan terdapat kabohidrat, maka akan
terjadi endapan berwarana ungu.
3.2.2.
Pengenalan monosakarida berdasarkan sifat reduksi
3.2.2.1.
Uji fehling
·
Mencampurkan
2 tetes (0,00g) sampel dengan 2-3 mllarutan fehling
·
Memanaskan
larutan dengan penangas air selama 3-4.
Amati endapan yang terjadi.
·
Uji
gula pereduksi dapat dilakukan dengan menestekan pereaksi fehlin panas pada
larutan karbohidrat yang menindih. Jika terdapat gula pereduksi, warna biru
dari pereaksi fehling akan hilang dan endapan merah atau kuning dari akan Cu20.
3.2.2.2.
Uji benedict
·
Mencanpurkan
pereaksi benedict dengan 0,4 ml (8 tetes) larutan sampel di dalam tabung reaksi
sampai homogen 5 ml.
·
Mendidihka
larutan, dan biarkan menjadi dingin.
·
Jika
dalam sampel tidak terdapat gula pereduksi, larutan jernih, tetapi jika
terdapat gula pereduksi, akan terdapat endapan.
3.2.3.
Pengenalan disakarida dan polisakarida
3.2.3.1.
Hidrolisa sukrosa
·
Memasukan
larutan 0,5 gram sukrosa ke dalam 6 ml
air. Masukan larutan ke dalam 3 buah tabung reaksi (beri label 1,2, dan 3)
dengan volume yang sam.
·
Tabung
reaksi 1 ditambahkan 2 ml larutan hcl 3 M.
Tabung reaksi 2
dan 3 ditambah 2 ml air.
·
Memanaskan
larutan 1 dan 2 diatas penangas air selama 5 menit, dan dinginkan sampai suhu
kamar. Tabung 3 biarkan saja pada suhu kamar.
·
Tambahkan
3 ml NaOH 3M pada tabung 1.
·
Tambahkan
3 ml air pada tabung 2 dan 3.
·
Setiap
tabung dibagi menjadi dua bagian yang sama ( terdapat tabung 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B).
·
Tabung
llabel A ditambah dengan pereaksi benedict.
3.2.3.2.
Hidrolisa pati
·
Memasukan
larutan pati ( masing-masing 2 ml) ke dalam 3 tabung reaksi ( beri label 1,2
dan 3 ).
·
Tabung
reaksi 1 ditambah dengan 2 ml larutan
HCL 3 M. Tabung reaksi 2 dan 3 ditambah dengan 2 ml air.
·
Letakan
tabung reaksi 1 dan 2 di atas penangas air selama 5 menit, dan dinginkan sampai suhu kamar. Tabung reaksi 3 biarkan
pada suhu kamar.
·
Tambahkan
3 ml larutan NaOH 3 M pada tabung 1. Tambahkan 3 ml air pada tabung 2 dan 3.
Lakuakn uji iodine terhadap ketiga tabung reaksi.
·
Masukan 5 ml pereaksi benedict pada ketiga larutan
dalam tabung reaksi dan amati fakta yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN
4.1.
Uji pengenalan karbohidrat
No
|
Nama
bahan
|
Warna yang terbentuk
|
||
Uji molisch
|
0rsinol
|
seliwanoff
|
||
1
|
Glukoasa
|
Jernih/tidak mengendap
|
|
|
2
|
Fruktosa
|
Jernih/tidak mengendap
|
|
|
3
|
Sukrosa
|
Jernih/tidak mengendap
|
|
|
4
|
Maltosa
|
Jernih/tidak mengendap
|
|
|
5
|
Arabinosa
|
-
|
|
|
6
|
Madu lebah
|
Jernih/tidak mengendap
|
|
|
7
|
Tepung meizena
|
Mengendap/tidak berubah warna
|
|
|
8
|
tepung beras
|
Mengendap/tidak berubah warna
|
|
|
9
|
Tepung terigu
|
Mengendap/tidak berubah warna
|
|
|
10
|
Amilum
|
Mengendap/tidak berubah warna
|
|
|
4.2.
Uji pengenalan monosakarida
No
|
Nama
bahan
|
Warna yang terbentuk
|
||||
Benedict
|
Fehling
|
Tollens
|
Fuchsin
|
barfoed
|
||
1
|
Glukosa
|
Biru
|
|
|
|
|
2
|
Fruktosa
|
Hijau tua,endapan orange
|
|
|
|
|
3
|
Sukrosa
|
Biru
|
|
|
|
|
4
|
Maltosa
|
Biru,endapn putih
|
|
|
|
|
5
|
Arabinosa
|
-
|
|
|
|
|
6
|
Madu lebah
|
Hijau tua, endpan orange
|
|
|
|
|
7
|
Tepung meizena
|
Biru
|
|
|
|
|
8
|
Tepung beras
|
Biru,endapan putih
|
|
|
|
|
9
|
Tepung terigu
|
Biru,endapan putih
|
|
|
|
|
10
|
Amilum
|
Biru
|
|
|
|
|
4.3.
Hidrolisis sukrosa
Nama
bahan
|
Hasil pengamatan
|
||
Tabung
reaksi 1
|
Tabung
reaksi 2
|
Tabung
reaksi 3
|
|
Sukrosa
|
Warnanya bening tidak ada perubahan
yang terjadi
|
Warna bening tidak ada perubahan yang
terjadi
|
Warna bening tidak ada perubahan yang
terjadi
|
4.4.
Hidrolisis pati
Nama
bahan
|
Hasil
pengamatan
|
||
Tabung
reaksi 1
|
Tabung
reaksi 2
|
Tabung
reaksi 3
|
|
Pati (amilum)
|
Berwarna biru pekat, tidak ada
endapan.
|
Warna biru jernih terdapat endapan
seperti jell.
|
Warna biru keruh terdapat endapan
pati.
|
4.5.
PEMBAHASAN
Dari percoban yang kami lakukan
kami dapat mendapat hasil dimana hasilya: pada uji pengenalan karbohidrat
sampel glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, dan madu lebah tidak ada
pengendapan, dan warna larutan berwarna jernih. Sedangkan pada sampel tepung meizena,
tepung bersa, tepung terigu, dan amilum mengalami pengendapan sedangkan warna
tidak mengalami perubahan.
Pada uji
pengenalan monosakarida dengan penguji benedict, pada sampel amilum,tepung
meizena, sukrosa, dan glukosa berubah warna menjadi biru dan tidak ada endapan.
Pada sampel maltosa, tepung beras, dan tepung terigu berubah warna menjadi biru
dan mengalami pengendapan yang berwarna putih. Sedangkan pada sampel fruktosa
dan madu lebah berubah warna menjadi hijau tua an memiliki endapan berwarna orange.
Pada
uji pengenalan disakrida dan polisakarida, hidrolisis sukrosa pada tabung satu
sampai tiga megasilkan warna bening dan tidak da perubahan yang terjadi.
Sedangkan pada hidrolisis pati (amilum), pada tabung reaksi satu larutan
berwarna biru pekat dan tidak ada endapan, pada tabung reaksi dua warna larutan
menjadi biru jernih dan terdapat endapan seperti jell, pada tabung reaksi tiga
warna larutan menjadi biru keruh dan terdapat endapan pati.
BAB VI
KESIMPULAN
Pada
percoban praktikum kali ini di dapat hasil dan dapat ditaarik kesimpulan,
kesimpulannya ialah sebagai berikut: dari sampel-sampel yang diuji diketahui
bahwa tidak semua karbohidrat memiliki kandungan yang sama bila diuji dengan
penguji yang sama. Banyak jenis karbohidrat yang tidak memiliki endapan bila
dicampur dengan penguji .
Kandungan-kandungan
yang terdapat dalam karbohidrat pada tanaman dan buah-buahan tidak sama. Begitu
jga dengan jumlah kalori yang terdapat dalam bahan tersebut. Jenis jenis
karbohidrat dapat diketahui dengan pengujian
pada percoban ini. Yang dimana
jenis karbohidrat bisa terdiri dari
monosakarida, polisakaida, dan oligosakarida. Jenis jenis karbohidrat berbeda dari tanaman dan buah-buahan.
JAWABAAN PERTANYAAN
1.
Apakah
ada perbedaan warna hasil penujian yang terjadi? Apa penyebabnya?
2.
Mengapa
uji molisch disebut uji yang bukan sfesifik untuk karbohidrat?
3.
Untuk
larutan karbohidrat yang dipriksa, jika terlalu pekat apakah perlu diencerkan?
Jawab
1.
Ada.
Karna jenis karbohidrat yang ada pada sampel-sampel tersebut berbeda antara
satu dengan yang lain.
2.
3.
Tidak
perlu.
DAFTAR PUSTAKA