Minggu, 02 Juni 2013

BABI PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar belakang
Karbohidrat merupakan nama satu golongan zat yang mengandung unsur karbon (c), hidrogen (H) dan Oksigen (O) dengan rumus empiris  Cn(H2O) n- atau hidrat  dari karbon. Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6 dapat ditulis dengan rumus molekul C6(H2O)6. Jenis karbohidrat tertentu seperti khitin yang terdapat pada insekta selain mengandung unsur-unsur tersebut juga mengandung unsur nitrogen (N). Secara kimia, karbohidrat didepenisikan sebagai suatu”poli hidroksialdehida” atau ” polihidroksi keton” atau polimer kedua golongan senyawa tersebut.

Bahan makanan nabati yang merupakan sumber karbohidrat diantaranya yaitu beras,jagung, legume, gandum, tanaman gramminac, ubi jalar, kentang, ubi manis, ketela pohon dan talas. Jenis karbohidrat yang memberikan rasa manis ditemukan dalam buah-buahan, tebu, kelapa, dan pohon enau. Karbohidrat untuk bahan sandang dapat diproleh dari kapas, rami, dan yute. Juga tumbuh-tumbuhan laut dapat merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai bentuk dan sifat yang khas.
Karbohidrat dikelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
a.      Monosakarida
Monosakarida adalah gula sederhana yang tidak dapat diuraikan / dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan mempunyai semua sifat karbohidrat. Monosakarida digolongkan menurut jumlah atom karbon yang ada dan gugus fungsi karbonilya yaitu aldehid (aldosa) dan keton (ketosa).
b.      Oligosakarida
Oligosakarida merupakan sakarida yang molekulya terdiri dari beberapa monosakarida, oligosakarida mengandung paling sedikit 2 sampai 10 satuan  monosakarida yang saling berkaitan. Penamaan oligosakarida, trisakarida dan seterusnya. Satuan monosakarida yang bergabung dalam oligosakarida dapat terdiri dari jenis yang sama atau berbeda.
c.      Polisakarida
Jenis monosakarida yang lain yaitu polisakarida. Senyawa ini mempunyai rantai yang panjang dengan setruktur luus dan bercabang. Polisakarida yang dibentuk oleh satu jenis monosakarida disebut “ homopolisakarida “, sedangkan polisakarida yang dibentuk oleh dua atau lebih jenis monosakarida disebut “ heteropolisakarida “. Polisakarida biasanya tidak mempunyai rasa, tidak larut dalam air dan berbobot molekul tinggi.


1.2 Tujuan percobaan
            Percobaan ini bertujuan untuk mengindentifikasi jenis-jenis karbohidrat yang terdapat dalam tanaman  dan buah-buahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan,  kitin  pada  hewan  dan jamur).Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida  menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.[2]Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil  (sebagai  aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebutpolisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida(rangkaian beberapa monosakarida).














BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Bahan dan alat
3.1.1. Bahan

          Bahan segar:
Ø  Glukosa
Ø  Fruktosa
Ø  Sukrosa
Ø  Maltosa
Ø  Madu lebah
Ø  Tepung meizena
Ø  Tepung beras
Ø  Tepung terigu
Ø  Amilum
Bahan kimia:
Ø  H2so4
Ø  CuSO4
Ø  Larutan fehling
Ø  Larutan benedict

3.1.2. Alat-alat praktikum

Ø  Tabung reaksi
Ø  Corong 0,5 cm
Ø  Penjepit tabung reaksi
Ø  Rak tabung reaksi
Ø  Gelas ukur 50 ml
Ø  Gelas ukur 25 ml
Ø  Pipet ukur 10 ml pake pengisap
Ø  Pipet ukur 5 ml pake pengisap
Ø  Gelas piala 50 ml
Ø  Erlenmeyer 50 ml
Ø  Spatel
Ø  Penangas air
Ø  Kompor listrik
Ø  Timbangan analitik
Ø  Pipet tetes
Ø  Sikat tabung reaksi
Ø  Botol semprot
Ø  Bantang pengaduk kaca
Ø  Spatula
Ø  Lumpang

3.2. Prosedur kerja
3.2.1. Indetifikasi umum karbohidrat
3.2.1.1. Uji molisch

·        Memasukan 3 ml larutan sampel dan 2 tetes pereaksi  molisch kedalam tabung reaksi.
·        Menamahkan 3 ml asam sulfat pekat perlahan-lahan melalui tabung   
·        Jika sampel mengandung karbohidrat, maka terbentuk cincin berwarna merah pada permukaan lapisan bawah. Warna merah akan segera berubah berubah dan larutan menjadi berwarna ungu tua. Setelah didiamkan selama 2 menit, encerkan campuran tersebut dengan 5 ml air. Jika di dalam cuplikan terdapat kabohidrat, maka akan terjadi endapan berwarana ungu.

3.2.2. Pengenalan monosakarida berdasarkan sifat reduksi
3.2.2.1. Uji fehling

·        Mencampurkan 2 tetes (0,00g) sampel dengan 2-3 mllarutan fehling
·        Memanaskan larutan  dengan penangas air selama 3-4. Amati endapan yang terjadi.
·        Uji gula pereduksi dapat dilakukan dengan menestekan pereaksi fehlin panas pada larutan karbohidrat yang menindih. Jika terdapat gula pereduksi, warna biru dari pereaksi fehling akan hilang dan endapan merah atau kuning dari akan Cu20.

3.2.2.2. Uji benedict

·        Mencanpurkan pereaksi benedict dengan 0,4 ml (8 tetes) larutan sampel di dalam tabung reaksi sampai homogen 5 ml.
·        Mendidihka larutan, dan biarkan menjadi dingin.
·        Jika dalam sampel tidak terdapat gula pereduksi, larutan jernih, tetapi jika terdapat gula pereduksi, akan terdapat endapan.

3.2.3. Pengenalan disakarida dan polisakarida
3.2.3.1. Hidrolisa sukrosa

·        Memasukan larutan  0,5 gram sukrosa ke dalam 6 ml air. Masukan larutan ke dalam 3 buah tabung reaksi (beri label 1,2, dan 3) dengan volume yang sam.
·        Tabung reaksi 1 ditambahkan 2 ml larutan hcl 3 M.
Tabung reaksi 2 dan 3 ditambah 2 ml air.
·        Memanaskan larutan 1 dan 2 diatas penangas air selama 5 menit, dan dinginkan sampai suhu kamar. Tabung 3 biarkan saja pada suhu kamar.
·        Tambahkan 3 ml NaOH 3M pada tabung 1.
·        Tambahkan 3 ml air pada tabung 2 dan 3.
·        Setiap tabung dibagi menjadi dua bagian yang sama ( terdapat tabung  1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B).
·        Tabung llabel A ditambah dengan pereaksi benedict.

3.2.3.2. Hidrolisa pati

·        Memasukan larutan pati ( masing-masing 2 ml) ke dalam 3 tabung reaksi ( beri label 1,2 dan 3 ).
·        Tabung reaksi 1 ditambah  dengan 2 ml larutan HCL 3 M. Tabung reaksi 2 dan 3 ditambah dengan 2 ml air.
·        Letakan tabung reaksi 1 dan 2 di atas penangas air selama 5 menit, dan dinginkan  sampai suhu kamar. Tabung reaksi 3 biarkan pada suhu kamar.
·        Tambahkan 3 ml larutan NaOH 3 M pada tabung 1. Tambahkan 3 ml air pada tabung 2 dan 3. Lakuakn uji iodine terhadap ketiga tabung reaksi.
·        Masukan  5 ml pereaksi benedict pada ketiga larutan dalam tabung reaksi dan amati fakta yang terjadi.

























BAB IV
HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN

4.1. Uji pengenalan karbohidrat

No
Nama bahan
Warna yang terbentuk
Uji molisch
0rsinol
seliwanoff
1
Glukoasa
Jernih/tidak mengendap


2
Fruktosa
Jernih/tidak mengendap


3
Sukrosa
Jernih/tidak mengendap


4
Maltosa
Jernih/tidak mengendap


5
Arabinosa
-


6
Madu lebah
Jernih/tidak mengendap


7
Tepung meizena
Mengendap/tidak berubah warna


8
tepung beras
Mengendap/tidak berubah warna


9
Tepung terigu
Mengendap/tidak berubah warna


10
Amilum
Mengendap/tidak berubah warna



4.2. Uji pengenalan monosakarida

No
Nama bahan
Warna yang terbentuk
Benedict 
Fehling
Tollens
Fuchsin
barfoed
1
Glukosa
Biru




2
Fruktosa
Hijau tua,endapan orange




3
Sukrosa
Biru




4
Maltosa
Biru,endapn putih




5
Arabinosa
-




6
Madu lebah
Hijau tua, endpan orange




7
Tepung meizena
Biru




8
Tepung beras
Biru,endapan putih




9
Tepung terigu
Biru,endapan putih




10
Amilum
Biru





4.3. Hidrolisis sukrosa
Nama bahan
Hasil pengamatan
Tabung reaksi 1
Tabung reaksi 2
Tabung reaksi 3
Sukrosa
Warnanya bening tidak ada perubahan yang terjadi
Warna bening tidak ada perubahan yang terjadi
Warna bening tidak ada perubahan yang terjadi

4.4. Hidrolisis pati

Nama bahan
Hasil pengamatan
Tabung reaksi 1
Tabung reaksi 2
Tabung reaksi 3
Pati (amilum)
Berwarna biru pekat, tidak ada endapan.
Warna biru jernih terdapat endapan seperti jell.
Warna biru keruh terdapat endapan pati.


4.5. PEMBAHASAN

          Dari percoban yang kami lakukan kami dapat mendapat hasil dimana hasilya: pada uji pengenalan karbohidrat sampel glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, dan madu lebah tidak ada pengendapan, dan warna larutan berwarna jernih. Sedangkan pada sampel tepung meizena, tepung bersa, tepung terigu, dan amilum mengalami pengendapan sedangkan warna tidak mengalami perubahan.
Pada uji pengenalan monosakarida dengan penguji benedict, pada sampel amilum,tepung meizena, sukrosa, dan glukosa berubah warna menjadi biru dan tidak ada endapan. Pada sampel maltosa, tepung beras, dan tepung terigu berubah warna menjadi biru dan mengalami pengendapan yang berwarna putih. Sedangkan pada sampel fruktosa dan madu lebah berubah warna menjadi hijau tua an memiliki endapan berwarna orange.
            Pada uji pengenalan disakrida dan polisakarida, hidrolisis sukrosa pada tabung satu sampai tiga megasilkan warna bening dan tidak da perubahan yang terjadi. Sedangkan pada hidrolisis pati (amilum), pada tabung reaksi satu larutan berwarna biru pekat dan tidak ada endapan, pada tabung reaksi dua warna larutan menjadi biru jernih dan terdapat endapan seperti jell, pada tabung reaksi tiga warna larutan menjadi biru keruh dan terdapat endapan pati.


















BAB VI
KESIMPULAN

            Pada percoban praktikum kali ini di dapat hasil dan dapat ditaarik kesimpulan, kesimpulannya ialah sebagai berikut: dari sampel-sampel yang diuji diketahui bahwa tidak semua karbohidrat memiliki kandungan yang sama bila diuji dengan penguji yang sama. Banyak jenis karbohidrat yang tidak memiliki endapan bila dicampur dengan penguji .
            Kandungan-kandungan yang terdapat dalam karbohidrat pada tanaman dan buah-buahan tidak sama. Begitu jga dengan jumlah kalori yang terdapat dalam bahan tersebut. Jenis jenis karbohidrat dapat diketahui dengan pengujian  pada percoban ini. Yang dimana  jenis karbohidrat bisa terdiri dari  monosakarida, polisakaida, dan oligosakarida.  Jenis jenis karbohidrat berbeda  dari tanaman dan buah-buahan.
































JAWABAAN PERTANYAAN

1.      Apakah ada perbedaan warna hasil penujian yang terjadi? Apa penyebabnya?
2.      Mengapa uji molisch disebut uji yang bukan sfesifik untuk karbohidrat?
3.      Untuk larutan karbohidrat yang dipriksa, jika terlalu pekat apakah perlu diencerkan?
Jawab
1.      Ada. Karna jenis karbohidrat yang ada pada sampel-sampel tersebut berbeda antara satu dengan yang lain.
2.       
3.      Tidak perlu.



DAFTAR PUSTAKA